JURNAL IMPLEMENTASI MODEL ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP N 2 KOKAP
TAHUN AJARAN
2018/2019
Sujianto, S.Pd
PENDAHULUAN
Salah satu
unsur penting dalam memajukan suatu bangsa adalah melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan mutlak yang harus diperoleh sepanjang hidup dikarenakan
dengan menempuh jenjang pendidikan yang lebih baik maka akan meningkatkan kualitas
diri dan pengetahuan manusia. Tanpa menempuh pendidikan, akan sangat sulit apabila
manusia dapat hidup berkembang sesuai dengan cita-cita atau keinginannya.
Melalui pendidikan, diharapkan mampu mencetak generasi yang kompeten agar bisa
menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan dunia. Salah satu indikator peningkatan
sumber daya manusia dapat dilihat melalui motivasi yang berdampak pada prestasi
yang di peroleh. Idealnya setiap pelajar
memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam menempuh pendidikan. Tingginya
motivasi belajar yang dimiliki oleh pelajar tentunya akan berdampak pada
prestasi yang dapat diukur dengan hasil belajar. Apabila setiap pelajar mempunyai
motivasi yang baik dan tinggi untuk mempelajari materi yang di ajarkan oleh
guru, maka prestasi mereka akan meningkat yang ditunjukkan dengan data hasil
belajar. Sartain mengemukakan motivasi merupakan suatu ungkapan yang beragam
dalam diri seseorang yang menggerakkan sikap seseorang tersebut untuk mencapai
tujuan. Tujuannya yaitu memberi batasan atau menentukan sikap seseroang (Ngalim
Purwanto, 2002: 61).
Di Indonesia
Pendidikan terus berkembang, perkembangan Pendidikan di Indonesia dapat dilihat
dari perbaikan kurikulum-kurikulum yang dilakukan. Seiring berkembangnya
pengetahuan, kurikulum di Indonesia disempurnakan dengan kurikulum 2013 yaitu
kurikulum dengan pembelajaran saintifik yang menekankan agar peserta didik
mampu belajar secara aktif, kreatif dan mampu menghubungkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari. Adanya penyempurnaan kurikulum hingga menjadi kurikulum
2013 diharapkan memberikan dampak positif dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran siswa diharapkan menjadi lebih aktif, mandiri dan berpikir secara
kritis. Guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 yang menekankan agar siswanya
mampu belajar secara aktif dapat menggunakan model pembelajaran aktif dalam
pembelajarannya.
Pada
kenyataannya, penerapan kurikulum 2013 disetiap sekolah belum tentu berjalan
lancar. Saat peneliti melakukan observasi, dalam kegiatan pembelajaran ada
beberapa kendala yang muncul antara lain siswa merasa bosan dengan model
pembelajaran yang digunakan karena lebih banyak menggunakan ceramah, siswa
kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran belum
cukup efektif. Selain motivasi belajar siswa masih cukup rendah, prestasi siswa
juga dapat dikatakan masih rendah. Prestasi siswa dapat dilihat dari nilai
ulangan akhir semester 1 aspek kognitif masih banyak siswa yang memiliki nilai
dibawah standar ketuntasan.
Untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model Active Learning tipe Everyone
Is a Teacher Here. Menurut
Warsono dan Hariyanto (2013: 311) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dimana keaktifan siswa merupakan fokus dalam pembelajaran, siswa belajar
dengan melakukan kegiatan pembelajaran secara aktif. Menurut Ismail
(2008: 74) penerapan model Active Learning tipe Everyone Is a
Teacher Here adalah untuk melatih peserta didik agar belajar aktif secara
individual dan membiasakan bersikap berani bertanya dan percaya diri. Model Active Learning tipe Everyone Is a
Teacher Here memfokuskan pada
keaktifan siswa secara individu agar mampu mengembangkan kemampuannya antara
lain sifat berani untuk bertanya dan percaya diri. Dengan menggunakan model
Active Learning tipe Everyone Is a
Teacher Here diharapkan setiap peserta didik mampu mengikuti pembelajaran
secara aktif.
Implementasi
model Active Learning tipe Everyone Is a Teacher Here bertujuan
untuk: (1) mengetahui peningkatan motivasi belajar IPS peserta didik kelas VIII B SMP N 2 KOKAP tahun
ajaran 2018/2019 melalui implementasi model Active
Learning Tipe Everyone Is a Teacher
here; (2) mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS peserta didik kelas VIII
B SMP N 2 KOKAP tahun ajaran 2018/2019 melalui implementasi model Active Learning Tipe Everyone Is a Teacher here. Berdasar
permasalahan yang telah dijabarkan, maka peneliti berminat untuk melakukan
penelitian dengan berjudul “Implementasi Model Active Learning Tipe Everyone
Is A Teacher Here untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Peserta
Didik Kelas VIII B SMP N 2 KOKAP Tahun Ajaran 2018/2019”.
METODE
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan memakai
model penelitian Kemmis dan Tagart. Model Penelitian Kemmis dan Tagart terdiri
dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 KOKAP pada bulan Februari 2019.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 2 KOKAP sebanyak 31 siswa
dan obyek penelitian ini adalah motivasi belajar dan prestasi belajar peserta
didik kelas VIII B.
Teknik pengumpulan data yang dipakai
adalah observasi, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian yang
dipakai adalah lembar observasi dan lembar soal. Peneliti menggunakan teknik
analisis data deskriptif kuantitatif karena analisis ini berkaitan dengan penjelasan
deskriptif tentang kemajuan dalam kegiatan pembelajaran.
hasil dan pembahasan
SIKLUS I
Penelitian
yang dilakukan dengan menggunakan model Active
Learning Tipe Everyone Is A Teacher
Here dilakukan selama 2 kali pertemuan (4x40 menit) atau 90 menit pada hari
Kamis, 7 Februari 2019 dan 80 menit pada hari Selasa, 12 Februari 2019 pukul 08.35
sampai 09.55. Bahan ajar yang diberikan pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu
materi bank sentral, alat dan sistem pembayaran yang meliputi konsep dasar pengertian, tujuan, tugas, fungsi,
dan wewenang bank sentral dan pengertian sistem pembayaran. Materi yang
diberikan pada siklus 1 pertemuan kedua adalah materi bank sentral, alat dan
sistem pembayaran yang meliputi konsep dasar peran bank sentral dalam sistem pembayaran dan penyelenggaraan sistem
pembayaran non tunai oleh bank sentral. Motivasi belajar siswa bisa dilihat
dari tabel berikut:
Tabel. 1 Kategori Prestasi Belajar
Siswa Siklus I
Persentase |
Kriteria |
Jumlah Siswa |
Persentase Siswa |
85,01%-100,00% |
Sangat
Tinggi |
2 |
6.45% |
70,01%-
85,00% |
Tinggi |
7 |
22.58% |
50,01%-70,00% |
Sedang |
21 |
67.74% |
01,00%-50,00% |
Rendah |
1 |
3.23% |
Jumlah |
31 |
100% |
|
Sumber:
Data inti
yang diolah |
|
|
Berdasarkan
hasil observasi motivasi belajar yang telah diuraikan, dapat dilihat bahwa
jumlah siswa yang mencapai kategori tinggi ke atas sebanyak 9 orang atau hanya
29,03% dan indikator keberhasilan belum terpenuhi, yaitu jumlah siswa yang
memperoleh kategori motivasi tinggi ke atas mencapai 75%. Oleh karena itu,
penelitian harus dilanjutkan ke siklus selanjutnya agar indikator keberhasilan
tercapai.
Untuk hasil
prestasi belajar siswa bisa dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel. 2 Ringkasan Hasil Belajar Siswa
Siklus I
Keterangan |
Jumlah Siswa |
Tuntas |
12 |
Belum Tuntas |
18 |
Jumlah Hasil Belajar |
2060 |
Rata-rata Hasil Belajar |
68,67 |
Sumber: Data inti yang diolah |
Berdasar tabel
ringkasan hasil belajar peserta didik siklus I mencerminkan bahwa banyaknya
siswa yang belum mencapai standar nilai berjumlah 18 siswa dan yang sudah
mencapai standar nilai berjumlah 12 siswa. Untuk persentase kentuntasan hasil
belajar peserta didik bisa dilihat dalam gambar berikut:
Gambar. 1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus
I
Berdasar tabel
2 dan gambar 1, hasil belajar belum dinilai berhasil karena jumlah peserta
didik yang mencapai standar penilaian (75) belum memenuhi 75%. Oleh sebab itu,
peneliti harus meneruskan ke siklus selanjutnya agar indikator keberhasilan
dapat tercapai.
SIKLUS II
Penelitian
dilakukan dengan menggunakan model Active
Learning Tipe Everyone Is A Teacher
Here dilaksanakan selama 1 kali pertemuan (2x40 menit) atau 80 menit pada
hari Kamis, 14 Februari 2019 pukul 08.35 sampai 09.55. Bahan pembelajaran yang
diberikan pada siklus II adalah materi bank sentral, alat dan sistem pembayaran
yang meliputi konsep dasar pengertian,
jenis, syarat, dan fungsi uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI, unsur pengaman
uang rupiah, pengertian dan jenis-jenis alat pembayaran non tunai. Motivasi
belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel.
3 Kategori Prestasi Belajar Siswa Siklus II
Persentase |
Kriteria |
Jumlah Siswa |
Persentase Siswa |
85,01%-100,00% |
Sangat
Tinggi |
16 |
55.17% |
70,01%-
85,00% |
Tinggi |
10 |
34,48% |
50,01%-70,00% |
Sedang |
3 |
10.35% |
01,00%-50,00% |
Rendah |
- |
00.00% |
Jumlah |
29 |
100% |
|
Sumber:
Data inti yang
diolah |
|
|
Berdasarkan
hasil observasi motivasi belajar yang telah diuraikan, bisa dilihat bahwa
jumlah siswa yang mencapai kategori tinggi ke atas sebanyak 26 orang atau
89,65%. Dikarenakan jumlah siswa yang
memperoleh kategori motivasi tinggi ke atas mencapai 75% maka indikator
keberhasilan penelitian telah tercapai. Untuk hasil prestasi belajar siswa bisa
dibuktikan dari tabel berikut:
Tabel.
4 Ringkasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Keterangan |
Jumlah Siswa |
Tuntas |
27 |
Belum Tuntas |
2 |
Jumlah Hasil Belajar |
2370 |
Rata-rata Hasil Belajar |
81,72 |
Sumber: Data inti yang diolah |
Gambar. 2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus
II
Berdasarkan
tabel 4 dan gambar 2, banyaknya siswa yang sudah mencapai ketuntasan minimal
sebanyak 27 siswa atau 93,10%. Persentase ketuntasan hasil belajar siklus II
telah mencapai 75% dan indikator keberhasilan telah tercapai.
PEMBAHASAN
Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Motivasi belajar dalam penelitian
ini diukur menggunakan lembar observasi motivasi belajar peserta didik. Berikut
merupakan kategori motivasi belajar siswa selama dua siklus:
Tabel.
5 Kategori Motivasi Belajar Peserta Didik
Persentase |
Kriteria |
Jumlah Siswa |
Persentase Siswa |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
||
85,01%-100,00% |
Sangat
Tinggi |
2 |
16 |
6.45% |
55.17% |
70,01%-
85,00% |
Tinggi |
7 |
10 |
22.58% |
34,48% |
50,01%-70,00% |
Sedang |
21 |
3 |
67.74% |
10.35% |
01,00%-50,00% |
Rendah |
1 |
- |
3.23% |
00.00% |
Jumlah |
31 |
29 |
100% |
100% |
|
Sumber: Data inti yang diolah |
|
|
|
Berikut Merupakan peningkatan
motivasi belajar siswa selama dua siklus:
Tabel.
6 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kategori Tinggi dan Sangat Tinggi
Keterangan |
Siklus I |
Siklus II |
Peningkatan |
|||
Jumlah |
Persen-tase |
Jumlah |
Persen-tase |
Jumlah |
Persen-tase |
|
Motivasi belajar kategori tinggi dan sangat tinggi |
9 |
29,03% |
26 |
89,65% |
17 |
60,62% |
Berdasarkan tabel , peningkatan
skor motivasi belajar peserta didik dapat dilihat secara detail dengan melihat
peningkatan jumlah atau persentase tiap kategori observasi motivasi peserta
didik. Pada siklus I terlihat bahwa jumlah dan persentase siswa dengan kategori
motivasi tinggi ke atas belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar
29,03% atau sebanyak 9 siswa sehingga penelitian harus diteruskan ke siklus II.
Hasil pada siklus II menunjukkan bahwa jumlah dan persentase siswa dengan
kategori motivasi tinggi ke atas yaitu sebesar 89,65% atau sebanyak 26 siswa.
Dikarenakan dalam siklus II motivasi belajar siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yaitu persentase siswa dengan kategori motivasi tinggi telah
mencapai 75% maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik
Kenaikan prestasi belajar siswa
yang diukur menggunakan hasil belajar berupa post-test bisa dibuktikan dalam tabel berikut:
Tabel. 7 Peningkatan Prestasi
Belajar
Keterangan |
Siklus
I |
Siklus
II |
Peningkatan |
|||
Jumlah |
Persentase |
Jumlah |
Persentase |
Jumlah |
Persentase |
|
Prestasi Belajar |
12 |
40,00% |
27 |
93,10% |
15 |
53,10% |
Berdasarkan tabel 20 maka dapat
dianalisis bahwa indikator keberhasilan dalam penelitian telah tercapai.
Persentase ketuntasan hasil belajar telah mengalami peningkatan dan telah
melebihi 75%. Berikut merupakan data yang digambarkan dalam diagram batang:
Gambar. 3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta
Didik
Berdasarkan tabel 7 dan gambar 3
terlihat kenaikan jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran siklus I ke
siklus II adalah sebesar 15 siswa dan kenaikan persentase ketuntasan hasil
belajar sebesar 53,10%. Peningkatan jumlah siswa yang lulus KKM dan persentase
ketuntasan hasil belajar siklus I ke siklus II bisa diartikan bahwa prestasi
belajar siklus I ke siklus II mengalami kenaikan dan pada siklus II indikator
keberhasilan telah tercapai sehingga penelitian tidak diterusksn ke siklus selanjutnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Implementasi model Active Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII B SMP N 2
KOKAP tahun ajaran 2018/2019. Hal tersebut mengacu pada persentase siswa
dengan kategori motivasi tinggi ke atas dalam siklus I sebesar 29,03% dan
siklus II sebesar 89,65% mengalami kenaikan sebesar 60,62%. Dilihat
dari indikator keberhasilan pada siklus II motivasi belajar tinggi ke atas sebesar 89,65%
(indikator keberhasilan sudah tercapai yaitu melebihi 75%).
2.
Implementasi model Active Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VIII B SMP N 2
KOKAP tahun ajaran 2018/2019. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar sebesar siklus I
sebesar 40% dan siklus II sebesar 93,10% dengan standar yang ditentukan yaitu 75 mengalami peningkatan sebesar 53,10% .
Dilihat dari indikator keberhasilan pada siklus II siswa yang lulus standar penilaian sebesar
93,10% (indikator keberhasilan sudah tercapai yaitu melebihi 75%).
DAFTAR PUSTAKA
Ismail.
(2008). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Semarang: Rasail Media
Group.
Purwanto,
Ngalim. (2002). Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran
Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sangat bagus dan menawan
BalasHapusSemoga selalu sukses untuk ESPERO
BalasHapus