KAJIAN LINGKUNGAN

DAN RENCANA AKSI LINGKUNGAN

(PROGRAM KERJA ADIWIYATA )

SMP NEGERI 2 KOKAP KULON PROGO

 

 

 

 

 

 

 

 

Di susun Oleh :

 

 

TIM ADIWIYATA SMP NEGERI 2 KOKAP KULON PROGO

TAHUN 2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................ i

DAFTAR ISI .....................................................................................................................  ii

 

BAB I        PROFIL SMPN 2 KOKAP............................................................................... 1

BAB II       POTENSI SMPN 2 KOKAP............................................................................ 2

BAB III     PERMASALAHAN LINGKUNGAN SMPN 2 KOKAP................................ 6

BAB IV     RENCANA AKSI LINGKUNGAN ................................................................ 8

BAB V       ANALISIS  TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA .........................................

BAB VI     PENUTUP ........................................................................................................

 

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PROFIL SEKOLAH

 

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 KOKAP, KULON PROGO

Alamat                         : Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo, DIY

Telp / Fax                    : 085327880880

Website                       :

Email                           : smpnegeri2kokap @gmail.com

NPSN                          : 20402768

NSS                             : 201040408072

Visi                              : MENJADI SEKOLAH ANDALAN DAN KEBANGGAN

MASYARAKAT DALAM  PRESTASI, KARAKTER, BUDAYA DAN KEMANDIRIAN

Indikator-indikator VISI, sebagai berikut :

1.      Terwujudnya lulusan yang cerdas, terampil dan kompetitif dilandasi iman dan taqwa

2.      Terwujudnya SMP Negeri 2 Kokap menjadi seklah berstandar nasional

3.      Terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan efisien

4.      Terpenuhinya sarana dan prasarana pembelajaran yang sesuai dengan proses pembelajaran

5.      Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang professional

6.      Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan dan penilaian pendidikan

7.      Terciptanya situasi sekolah yang kondusif dan agamis

8.      Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman

9.      Terlindunginya dan terawatnya  keanekaragaman hayati sebagai sumber belajar

10.  Terciptanya perlindungan dan pengamanan lingkungan dari bencana longsor dan banjir

11.  Berkembangnya seni budaya tradisional sesuai kearifan lokal desa budaya

12.  Berkembangnya bakat dan minat siswa untuk kemandirian di masa depan

 

Misi     :

Dengan mengacu pada indikator-indikator visi sekolah maka rumusan misi SMPN 2 Kokap adalah           :

1.      Menciptkan situasi sekolah yang berwawasan kebangaan dan agamis

2.      Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga siswa dapat berkembang secara optimal

3.      Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara efektif dan efisien sehingga terbentuk siswa terampil

4.      Menyusun kurikulum SMPN 2 Kokap yang sesuai dengan perkembangan

5.      Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan muthakhir

6.      Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional

7.      Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien

8.      Mewujudkan system penilaian pendidikan yang sesuai dengan kurikulum

9.      Melakukan penggalangan biaya pendidikan yang memadai

10.  Menciptakan budaya mutu dan budaya lingkungan

11.  Mewujudkan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman dengan aksi nyata

12.  Mewujudkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar

13.  Mewujudkan pengamanan dan perlindungan lingkungan dari banjir dan longsor

14.  Menciptakan situasi sekolah yang kondusif dan agamis

15.  Meningkatkan kegiatan pengembangan budaya tradisional sesuai kearifan lokal desa budaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

POTENSI SMP NEGERI 2 KOKAP

 

A.    SUMBER DAYA MANUSIA

SMP Negeri 2 Kokap merupakan  sekolah yang mengedepankan prestasi dan kemandirian yang berwawasan lingkungan hidup, dengan komitmen  kebersamaan dalam mencapai tujuan  dengan berlandaskan Pikiran Bersih, Hati iklas, Penuh Semangat.

Peningkatan prestasi akademik maupun non akademik yang terus menanjak naik, dan didukung fasilitas sarana dan prasarana yang memadai serta lingkungan yang luas , nyaman, bersih,dan tertata rapi menjadikan SMP Negeri 2 Kokap menjadi daya tarik yang kuat bagi para siswa Sekolah Dasar sekitarnya untuk  bersekolah di SMP Negeri 2 Kokap. Hal ini merupakan salah satu daya tarik bagi SMP Negeri 2 Kokap dalam analisis SWOT nya. Jumlah siswa yang cenderung naik dari tahun ke tahun, Jumlah guru dan karyawan  yang  cukup banyak memberikan banyak peluang bagi SMP Negeri 2 Kokap untuk mengembangkan potensinya

1.      Jumlah Murid

KELAS

L

P

JUMLAH

VII

55

55

110

VIII

43

38

81

IX

49

40

89

JUMLAH

147

133

280

 

2.      Jumlah Guru

GOL

JUMLAH

GTT

4

II/d

1

III/a

-

III/b

1

III/c

1

III/d

2

IV/a

17

IV/b

-

JUMLAH

26

 

 

3.      Jumlah Tenaga Administrasi

NO

GOL

JUMLAH

1.

PTT

3

2

II/a

1

3.

II/b

1

4.

II/c

1

5.

II/d

1

JUMLAH

7

 

 

 

 

4.      Jumlah Tenaga Kebersihan

NO

GOL

JUMLAH

1.

PTT

2

JUMLAH

2

 

 

B.     ANALISIS KEKUATAN

No

Aspek

CATATAN PENGAMATAN

1

Peserta Didik

Kekuatan:

·       SMP Negeri 2 kokap merupakan sekolah umum tingkat pertama yang berbasis budaya dan lingkungan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik

·       Peserta didik di SMP Negeri 2 Kokap tidak hanya dari lingkungan  sekitar, namun dari luar kecamatan bahkan kabupaten, Propinsi juga ada

·       Peserta didik  disiplin, rapi, dan rajin yang diwujudkan dengan prosentase tingkat kehadiran yang tinggi.

·       Semangat belajar dan semangat berprestasi siswa tinggi, dan dibuktikan perolehan nilai UAN yang semakin naik, demikian bidang non akademik sering menjuarai lomba-lomba tk kabupaten, maupun propinsi

·       Lulusan banyak melanjutkan di sekolah sesuai dengan pilihan

 

Kelemahan: 

·       Ekonomi orang tua siswa sebagian besar tergolong menengah ke bawah

·       Kesulitan trasportasi bagi siswa

·       Waktu kegiatan ekstrakurikuler sempit

 

2

Pendidik dan Tenaga kependidikan

 

Kekuatan :

·       Sebagian besar guru berkualifikasi S1,dan S2 dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Guru : orang, PNS =  Non PNS =   orang

Sarjana ( S1)= orang,S2 = 1 orang,

GTT:     orang,III/a    orang, III/b :    orang, III/c :    orang,   III/d:orang,    IV/a:  orang dan  IV/b :   orang.

·       Sebagian besar guru PNS bersertifikat pendidik.

·       Motivasi belajar guru tinggi

·       Guru mengajar sesuai latar belakang pendidikannya

·       Sebagian besar guru telah mengikuti diklat sesuai bidang

Kelemahan:

·       Masih ada beberapa guru berstatus GTT

3

Sarana Prasarana

Kekuatan :

·       Sarana dan prasarana cukup, antara lain:

Lab computer

Lab fisika

Lab biologi

Ruang Kelas

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Guru      

Ruang WKS/KP  

Ruang TU         

Ruang UKS      

Ruang Perpustakaan   

Ruang BK         

Ruang PIN

Ruang Kantin    

Ruang Gudang  

Ruang Pramuka

Ruang Osis      

Ruang Hall Tari

Ruang Dapur

Ruang Ketrampilan

Ruang BK

Kamar mandi/WC

Kebunhidroponik

Parkir mobil

Parkir motor

Mushola

Lapanganolah raga

Kebunholtikultura

Sumur / sumber air

Kolamikan

Instalasi pengolahan sisa air wudlu

Gudang Bank sampah

Bumi Perkemahan

Kelemahan :

Pagar sekolah belum semua lahan sekolah terpagari

LCD sebagai sarana

pembelajaran berbasis IT

masih kurang

=   1

=   1

=   1

=   12

=   1

=   2

=   1

=   1

=   2

=   1

=   1

=   1

=   1

=   2

=   1

=   1

=   1

=   1

=   1

=   1

=   17

=   1

=   1

=   2

=   1

=   3

=   1

=   2

=   7

=   1

=    1

=   1

4

Biaya

Kekuatan:

·       Biaya berasal dari berbagai sumber ( BOS, Komite Sekolah.)

·       Penggunaan dana secara transparan dan sesuai program (RKAS)

Alokasi anggaran program lingkungan 20 % dari Anggaran sekolah

Kelemahan:

·       Ada larangan menarik iuran komite

·       Orang tua cenderung menunggu bantuan beasiswa dari berbagai sumber.

 

5

Lingkungan

Kekuatan:

  • Adanya petugas keamanan dan penjaga malam
  • Adanya penanggungjawab masing-masing ruang dan piket siswa
  • Adanya tata tertib sekolah
  • Lingkungan sekolah yang tertata
  • Iklim kerja yang kondusif (kekeluargaan)
  • Adanya program UKS kerjasama dengan Puskesmas
  • Adanya program 7 K
  • Kondisi tanah subur
  • Lokasi sekolah strategis di pinggir waduk sermo
  • Hubungan dengan masyarakat sekitar sangat baik
  • Adanya jumlah siswa, guru, dan karyawan yang banyak
  • Adanya materi lingkungan hidup dalam pembelajaran yang terintegrasi pada mata pelajaran yang relevan
  • Adanya program kerja lingkungan
  • Adanya kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan (tersedianya toga, pengelolaan limbah/kompos, peringatan-peringatan hari lingkungan hidup)

·         Jumlah pohon yang memiliki lingkar batang lebih dari 50 cm di lingkungan sekolahAda : 20  pohonKeanekaragaman jenis vegetasi, kebun hidroponik, kolam ikan, taman

·         Adanya Bumi Perkemahan

·          

 

Kelemahan:

  • Belum terkelolanya sampah plastik dari warung/penjual makanan di luar sekolah

 

6

Program

Kekuatan:

·       Sekolah  berwawasan lingkungan

·       Program pembinaan prestasi dan bakat peserta didik

 

7

Orang Tua Peserta Didik

Kekuatan :

·       Adanya dukungan dan peran serta orang tua dalam berbagai kegiatan sekolah

·       Adanya kepedulian orang tua terhadap kemajuan belajar siswa

Kelemahan :

·       Mayoritas orang tua berasal dari keluarga kurang mampu/dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah

 

Dengan analisis SWOT seperti di atas , maka  potensi SMP Negeri 2 Kokap sangat mendukung  sebagai sekolah  yang berwawasan  lingkungan sesuai denganVisi Misi danTujuan Sekolah

 

C.    SARANA PRASARANA GO GREEN

1.      Letak Sekolah di daerah pegunugan menorah, pinggir waduk sermo

2.      Luas total area sekolah = 18.000 m2

3.      Luas area terbangun =  8.000 m2

4.      Luas area terbuka hijau (taman, kebun, rumput, lapangan) = 9.000 m2

5.      Jenis perkerasan ruang luar bervariasi tanah/paving block khusus untuk jalan)

6.      Sumber air bersih dan Sumur

7.      Upaya efisiensi penggunaan air dilakukan dengan cara

1.      Kampanye

2.      Peraturan

3.      Pembangunan sarana fisik

4.      Slogan

5.      Stiker penghematan air

6.      Pembangunan sumur resapan

7.      Pemanfaatan air sisa wudlu untuk mengisi air kolam ikan lele

8.      Persentase jumlah ruang dengan luas bukaan jendela:80 %

9.      Persentase jumlah ruang dengan penghawaan alami penuh: 13 %

10.  Persentase jumlah ruang dengan penghawaan kipas angin: 7  %

11.  Persentase jumlah ruang dengan penghawaan AC: 0 %

12.  Persentase jumlah ruang yang menggunakan pencahayaan alami  siang hari 100%

13.  Ketersediaan tanaman pot dalam ruang

14.  Ketersediaan tanaman pot di teras ruang

15.  Ketersediaan resapan air

16.  Sistem pengolahan limbah air bekas wudlu untuk kolam ikan  lele

17.  Pemanfaatan limbah kolam lele untuk tanaman pola semi hidriponik

18.  Resapan yang tersedia, hampir di empat pojok setiap gedung

19.  Kerjasama dengan instansi lain dalam hal pengelolaan limbah

20.  Ketersediaan tempat sampah terpilah dan komposter

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PERMASALAHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

 

            Berdasarkan analisis daya dukung lingkungan dan potensial Madrasah maka dapat di petakan sebagai berikut:

a.      Sumber Daya manusia

Kekuatan (Strong)

Kelemahan (Wearnees)

1)      Adanya jumlah siswa, guru, dan karyawan yang banyak

2)      Adanya penanggungjawab masing-masing ruang & taman, serta piket siswa/guru

3)      Adanya tata tertib sekolah

4)      Adanya materi  lingkungan hidup terintegrasi di berbagai mata pelajaran dan ekstra kurikuler

5)      Adanya kelompok kerja (Pokja) Lingkungan, dan satgas peduli lingkungan

 

1)      Masih ada warga yang kurang peduli terhadap lingkungan

2)      Penanganan pelanggaran tata tertib belum konsisten

3)      Penanganan dan pengelolaan lingkungan belum optimal

4)      Masih guru & pegawai yang belum paham tentang Program PLH & Adiwiyata

5)      Masih sedikit tenaga yang kompeten didalam pemahaman prinsip - prinsip Ekonomi Kreatif Kegiatan Lingkungan Hidup

 

b.      Daya dukung masyarakat dan Pemda

Kekuatan (Strong)

Kelemahan (Wearnees)

1)      Hubungan dengan masyarakat sekitar sangat baik

2)      Adanya dukungan komite sekolah

3)      Adanya dukungan dari DLH, BLH, dan UGM, pihak-pihak lain yang bekerja sama.

1)      Masih ada warga masyarakat sekitar sekolah  yang kurang peduli terhadap lingkungan

2)      Dukungan dari pihak luar belum dimanfaatkan secara optimal

 

c.       Sumber Daya Alam & Sarana Prasarana Pendukung

Kekuatan (Strong)

Kelemahan (Wearnees)

1)      Lahan sekolah yang luas

2)      Kondisi tanah subur

3)      Sampah organik & non organik jumlahnya banyak

4)      Lokasi sekolah strategis, dekat tempat wisata

5)      Adanya keanekaragaman hayati

6)      Adanya sumur resapan

7)      Memiliki energi listrik, wifi, dan sumber air yang melimpah

8)      Memiliki kantin

1)      Pengeloaan sampah terutama sampah plastik, belum maksimal

2)      Terbatasnya sarana & prasarana pengelolaan lingkungan

3)      Masih kurangnya sumur resapan

4)      Kantin masih dalam tahap menuju kantin sehat

 

 

A.    PERMASALAHAN

Kegiatan peduli lingkungan yang sudah di lakukan sejak 2 tahunterakh ir. Diantaranya melalui kampanye sekolah hijau (go green), kegiatan peduli lingkungan baik melalui kegiatan kebersihan jumat bersih maupun kerja baksi bersih lingkungan, lomba kebersihan dan kebersihan kelas. Namun kegiatan yang di lakukan belum tertata dan tersistem.

Berdasarkan kondisi, potensi, & analisa lingkungan baik di sekolah maupun lingkungan sekitar, melalui lembar observasi dalam melakukan kajian lingkungan pada tahun  2018 yang berhubungan dengan kajian lingkungan  yakni sampah.

Maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama untuk dilakukan tindak lanjut dalam target waktu selama 2 tahun ke depan adalah Pengelolaan sampah

 

B.     TEMA LINGKUNGAN

Mengubah perilaku warga SMPN 2 Kokap dalam mengelola sampah melalui prinsip – prinsip Ekonomi Kreatif  dan pengelolaan Air dalam Kegiatan Lingkungan Hidup dalam upaya Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development).


BAB IV

RENCANA AKSI LINGKUNGAN

 

A.    Dasar pemikiran

Sesuai dengan visi misi SMPN 2 Kokap dan kajian lingkungan, Maka SMPN 2 Kokap merencanakan aksi lingkungan yang meliputi bidang Kebijakan, Kurikulum, Partisipasi masyarakat, dan sarana dan prasarana. Topik pengamatan secara keseluruhan : sampah denganTema penanganan pengelolaan sampah(Reduce, Reuse, Recycle, Repair)

Kalau kita teliti lebih dalam lagi masih masalah sampah pastinya tidak akan ada habisnya. Karena sampah tidak mungkin dapat dihilangkan dari permukaan bumi ini.Tapi paling tidak kita bisa meminimalisir prokduksi sampah yang berlebihan dengan cara 4R,

Kebijakan sekolah( Narasi)

 Reduce / Mengurangi

Penghasilan sampah bisa dikurangi dengan mengurangi pemakaian material yang dapat menghasilkan sampah yang berlebihan., jadi produksi sampah bisa berkurang.

Reuse / Digunakan kembali

Dengan menggunakan atau memanfaatkan kembali barang-barang yang dapat diolah kembali, penggunaan bahan-bahan yang ramah linkungan, tidak menggunakan kantong-kantong plasik. Karena kantong plastik sangat sulit diuraikan kembali.

Recycle / Daur ulang

Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu pemanfaatan kembali sampah-sampah itu menjadi barang-barang bermanfaat. Contohnya: pembuatan pupuk kompos, pembuatan tas dari sampah plastik dan lain-lain.

Repair/Merawat sampah

Dengan melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, contoh penyediaan tempat sampah untuk sampah organic , maupun tempat sampah anorganik, dan penyediaan TPA

 

B.     Rencana Kerja Tim Kajian Lingkungan

1.      Menyusun Rencana kerja, meliputi:

a.       Program Kerja jangka pendek :

-          Mengintegrasikan materi lingkungan hidup dalam pembelajaran dan ekstra kurikuler

-          Membuat  Deklarasi pengelolaan  sampah pada tiap-tiap kelas

-          Melengkapi slogan-slogan mengenai kegiatan peduli lingkungan.

-          Mengintegrasikan peduli lingkungan dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan “ Pramuka patriot lingkungan” sebagai manifestasi dasa darma kedua yaitu Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

-          Membentuk satgas lingkungan untuk setiap kelas disamping seksi 7 K

 

b.      Program Kerja jangka menengah: Merencanakan aksi lingkungan meliputi

- Penanaman pohon,

- Pembuatan kolam  ikan,

- Pembuatan akuaponik,

- Pembuatan sumur resapan dan bio pori.

- Bimtek adiwiyata bagi guru dan karyawan, dan  petugas kantin, serta

                                       pengelola warung di depan sekolah

c.       Kerja jangka panjang :Mengintegrasikan metode dan materi pembelajaran yang berkaitan dengan topik kajian lingkungan, menjaga kesinambungan kelestarian lingkungan, membantu masyarakat dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan lingkungan. Menjadi contoh dalam  konsistensinya dalam pengelolaan lingkungan.

 

Aksilingkungan di kerjakanoleh 4 bidangdalamtimlingkungan

1.      BIDANG KEBIJAKAN

o    Membentuk Satgas lingkungan untuk masing-masing kelas , disamping sie 7 K-

o    Membuat Deklarasi pengelolaan sampah untuk masing-masing kelas

o    Memungut sampah botol plastic dan gelas plastic, untuk bank sampah, terintegrasi dalam kegiatan kepramukaan dalam kecakapan patriot  lingkungan

o    Melaksanakan Jum,at bersih secara rutin

o    Membuat taman kelas

o    Menghemat air dan energy listrik

o    Melarang membakar sampah

o    Pengelolaan lingkungan terintegrasi kedalam kurikulum RPP, Silabus, KKM dan action dalam pembelajaran

o    Menentukan kebijakan penentuan hari bersih lingkungan yaitu program jumat bersih

o    Menentukan kebijakan /peraturan terhadap siswa , guru, karyawan dan sangsinya

 

2.      BIDANG KURIKULUM

a.       Mengintegrasikan program lingkungan ke dalam kurikulum dan pembelajaran

b.      Menyusun Silabus, KKM, dan RPP yang mengintegrasikan  kebersihan lingkungan

c.       Melakukan publikasi laporan kegiatan lingkungan yang di lakukan melalui: Koran , Buletin, web Disdikpora,Web DLH Kulon Progo, mading, Media sosial, file kegiatan, gelar seni, dll

d.      Mewujudkan siswa cinta musholla dengan adanya piket rutin untuk kebersihan musholla yang terintegrasi dalam mata pelajaran PAI

 

 

3.      BIDANG PARTISIPASI

a.       Melakukan kampanye dan gerakan cinta lingkungan hidup melalui program

-          Kerja bhakti di lingkungan masyarakat

-          Bersih lingkungan

-          Penanaman pohon

-          Penebaran benih ikan

b.      Mengajak masyarakat (warung depan sekolah) untuk terlibat dalam kegiatan jumat bersih

c.       MOU dengan pihak-pihak lain( UGM Fakultas kedokteran, Fakultas ekonomi)

d.      Melakukan kegiatan dengan tema : sampah sahabatku (pembuatan kompos, bank sampah)

 

4.      BIDANG SARANA DAN PRASARANA

a.       Sarana  tempat sampah, alat dan bahan kebersihan

b.      Sarana Pengelolaan air limbah wudhu untuk kolam ikan dan Kolam penampungan air hujan

c.       Sarana Green house danTanaman bibit dan inventarisasi pohon

d.      Selogan hemat air dan hemat listrik, serta peduli lingkungan

e.       Mengelola makanan dan Kantins ehat

f.       Penghematan penggunaan ATK (untuk mengurangi sampah kertas), sebagai wujud cinta pohon

g.      Sumur resapan dan biopori

h.      Taman-taman kelas dengan tanaman-tanaman hias di dalam pot-pot bunga

 

Keempat Bidang kerja tersebut diprioritaskan kepada pengelolaan sampah dan penggelolaan air. Hal ini sesuai denga nkajian lingkungan dimana kondisi SMPN 2 Kokap yang masih rendahnya kesadaran terhadap pengelolaan sampah dan pemanfaatan air  bersih air limbah di lingkungan sekolah.

Penekanan bidang kerja baik melalui pembelajaran secara teori maupun aplikasi dan praktik   secara langsung di lapangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB V

ANALISIS TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

 

A.    ANALISIS TUJUAN PROGRAM

No.

Kegiatan

Tujuan

Kondisisekarang

Kondisi yang akandicapai

1.

Kebijakan

Implementasi ke Kurikulum

Sudah tersusun di Kurikulum

Pengimplementasian di lapangan

 

 

Implementasi ke RKAS

Sudah tersusun berdasarkan 8 standar pendidikan

Peningkatan implementasi PPLH ke RKAS

 

 

Peraturan – peraturan

Sudah ada tata tertib maupun peraturan tentang LH, Piket harian kelas,

Penegasan sangsi atas sangsi pelanggaran LH

 

 

Sekolah bertanggung jawab

Ada pengolahan sampah

Meningkatkan sosialisasi tentang tanggung jawab instansi (sekolah) terhadap lingkungan

2

Kurikulum

Peningkatan kompetensi tenaga pendidik tentang PPLH

Ada beberapa guru yang sudah berkompenten

Menambah jumlah tenaga pendidik & non pendidik yang berkompeten di bidang LH

 

 

Peningkatan jumlah peserta didik yang melakukan pembelajaran tentang PPLH

Sudah ada Tim Adiwiyata, ada satgas lingkungan dan seksi 7K di tiap-tiap kelas

Menambah jumlah peminat kegiatan dan pengelolaan lingkungan

 

 

Publikasi

Publikasi melalui Koran, majalah, web, mading,bulletin, pentas seni

Meningkatkan publikasi dan kesertaan dalam jurnal ilmiah (KIR)

3

Partisipatif

Kampanye lingkungan hidup

Kegiatan masih sebatas serimonial dan kondisional

Membuat jadwal kegiatan kampanye secara berkala

 

 

Pemanfaatan lahan

Belum mengoptimalkan pemanfaatan lahan

Pemanfaatan lahan melalui budidaya tanaman dan perikanan, pertamanan lahan terbuka hijau dan buper

 

 

Kemitraan MOU

Sudah menjalin kemitraan

Menjadikan kemitraan sebagai lahan ekonomi kreatif sekolah

4

Sarana Prasarana

Pilahsampah

Sudah ada bank sampah, sarana kebersihan

Meningkatkan dan menambah kegiatan bank sampah yang di kelola siswa

 

 

Penggunaan listrik, air,

Ada tata tertib & peraturan

Peningkatan pengawasan penggunaan air, listrik, & telepon

 

 

 

Green house

Menjadikan green house dan pembibitan sebangai sarana pembelajaran siswa

Memperbesar fungsi green house sebagai pusat vegetasi dan keanekaragaman hayati

 

 

 

 

 

 

 

Makanan sehat

Masih banyak mempergunakan plastik

Mengurangi jumlah sampah plastik

 

 

Penggunaan ATK

Sudah melakukan penghematan

Berupaya untuk menggunakan dengan prinsip 4R

 

 

 


 

B.     TUJUAN PROGRAM

1.    Meningkatkan praktek dan partisipasi pengelolaan sampah melalui program 4R yang di aplikasikan dalam pilahs ampah melalui bank sampah, menngunakan kembali/ mengolah sampah dengan kegiatan ekonomi kreatif dan memanfaatkan sampah organic menjadi kompos.

2.    Memanfaatkan semaksima lmungkin penggunaan air dan pengelolaan air limbah.

3.    Menjadikan praktek ekonomi yang ramah lingkungan dan dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengorbankan  generasi mendatang.

4.    Menjadikan sekolah sebagai lingkungan belajar yang nyaman rapi bersih dan indah.


BAB VI

PENUTUP

 

 

Demikianlah Kajian & Rencana Aksi  Lingkungan Program Adiwiyata SMPN 2 kokap Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 untuk memberikan gambaran sebagai kegiatan   Adiwiyata  oleh Tim Adiwiyata propinsi tahun2018

Diharapkan dengan Realisasi Program Adiwiyata ini, kita akan selalu terinspirasi untuk selalu berubah menuju yang terbaik bagi lingkugan dan kita akan selalu melakukan pengamatan lingkungan, baik internal maupun eksternal serta menelaah terus menerus baik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai prasarat untuk tetap konsisten dan istiqomah.

Tentunya dukungan dari semua pihak yang dituangkan dalam bentuk kerjasama maupun bantuan dalam bentuk bimbingan akan sangat menentukan terhadap tingkat keberhasilan Program Adiwiyata ini.

Akhirnya melalui Kajian & Rencana Aksi  Lingkungan ini, diharapkan hak demokrasi di dalam menentukan visi dan misi SMPN 2 Kokap serta isu yang dianggap strategis makin dapat diperjuangkan untuk menuju Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

1.      Pelatihan yang pernah diikuti guru/karyawan terkait pelestarian lingkungan

NO

NAMA KEGIATAN

PELAKSANAAN

PENYELENGGARA

NAMA GURU/PEGAWAI

1.

Diklat Pendidikan KLH

24-30 Juli 2000

Dirjen Dikdasmen

Heru Basuki, S.Pd

2.

Diklat Lingkungan Hidup

2011

BLHYogyakarta

Heru Basuki, S.Pd

3.

Diklat Lingkungan Hidup

2016

BLHYogyakarta

Heru Basuki, S.Pd

4.

Diklat Lingkungan Hidup

2017

BLHYogyakarta

Heru Basuki, S.Pd

 

2.      Pelatihan yang pernah diikuti siswa terkait pelestarian lingkungan

NO

NAMA PELATIHAN

PELAKSANAAN

PENYELENG-GARA

NAMA SISWA

1.

Sanitasi

 

PU Yogyakarta

 

2.

Sanitasi

 

PU Yogyakarta

 

 

 

 

BIODIVERSITAS

3.      Jumlah judul buku yang berkaitan dengan konservasi lingkungan

NO

JUDUL BUKU

PENULIS

PENERBIT

JUMLAH

1.

Tanah Penyangga Kehidupan

Anang Saepuloh

CV. Hapsa Jaya

2

2.

Pencemaran lingkunan dan penangganannya

Kus Dwiyatmo

Citra Aji Parama

2

3.

Transportasi Ramah Lingkungan

Sofyan Firdaus

Ricardo

3

4.

Mengenal lingkungan sekitar

Herlina Rahmawati, S.Si

Nobel

2

5.

Lindungi kami

Aang Athorida

Intimedia

2

6.

Pembuatan Pupuk Kompos

Lafran Habibi

Titian Ilmu

2

7.

Konservasi alam

Winarti

Cempaka Putih

2

8.

Peduli Lingkungan Peduli Sesama

Kus Dwiyatmo

Citra Aji Parama

2

9.

Pencemaran Lingkungan

Tri Haryatmo

Cempaka Putih

2

 

 

 

4.      Publikasi di sekolah terkait masalah lingkungan (artikel, leaflet, madding, dll)

NO

JENIS PUBLIKASI

1.

Mading

2.

Web. Dinas Pendidikan

3.

RBTV Kompas tv

 

Foto-foto kegiatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    PENGOLAHAN LIMBAH

MENGELOLA SAMPAH MENJADI BERKAH DI SMPN 2 KOKAP

 

                Sampah merupakan sisa dari kegiatan manusia yang selama ini selalu dianggap mendatangkan musibah atau sebagai biang kerok terjadinya pencemaran. Namun ternyata sampah bisa menjadi berkah apabila dikelola dengan baik dan benar. Gerakan pramuka sebagai patriot lingkungan di SMPN 2 Kokap sesuai dengan dasa dharma ke dua Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, dan nilai pendidikan karakter ke enam belas  yaitu peduli lingkungan, telah berupaya  mengelola  sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat dan berharga.

Diantara jenis-jenis sampah organic maupun anorganik atau limbah yang sudah  dikelola menjadi lebih bermanfaat antara lain :

1.       Pemanfaatan limbah air wudlu untuk  kolam lele.

Pembelajaran kewirausahaan budi daya lele diberikan pada kelas 8 .Limbah air wudlu yang sangat banyak ( 1200 lt  dengan asumsi 300 orang X 2 lt X 2 ), dimanfaatkan untuk mengisi kolam lele yang terbuat dari buis beton. Satu kolam terbuat dari dua buis beton ukuran diameter 80 cm yang ditumpuk menjadi satu dengan kedalaman air kolam 70 cm.  Ada 6 buah kolam yang saling berhubungan dengan system bejana berhubungan, sehingga limbah air wudlu cukup dialirkan ke satu kolam maka kolam yang lainnya akan otomatis terisi melewati peralon penghubung. Setiap kolam ditaburi 100 ekor bibit  lele ukuran jari kelingking orang dewasa. Dengan pemberian pakan  tiap pagi dan siang secara rutin, maka setelah 60 hari bisa dipanen dengan ukuran lele 6-8 ekor lele/kg.

2.       Limbah air kolam lele untuk budidaya kangkung sayur system aquaponik

Pembelajaran kewirausahaan budi daya budidaya kangkung sayur diberikan pada kelas 8 . Limbah air kolam lele, mempunyai kandungan hara yang tinggi bagi tanaman, hal ini menginspirasi untuk memanfaatkan  air dari kolam lele dipompa ke paralon budidaya kangkung sayur,dengan system aquaponik .Air limbah kolam lele mengalir terus atau sesuai kebutuhan untuk  menyirami media tanam budidaya kangkung sayur. Dengan system ini tanaman kangkung sayur tumbuh subur dan dapat dipanen setiap dua minggu sekali.

3.       Pembuatan kompos sebagai pembelajaran pengelolaan lingkungan di kelas 7

a.       Pembuatan kompos dengan inokulen ,

 Limbah organic yang berupa dedaunan , dimanfaatkan untuk membuat kompos dengan mengunakan komposter, dengan inokulen berupa EM 4 atau inokulen buah dan tempe. Cara membuat atau menyiapkan  yaitu : Inokulen EM 4 sebanyak setengah tutup botolnya ditambahkan 1,5 liter air dan gula setengah sendok makan dicampur dan diaduk. Kemudian disimpan satu minggu . demikian juga cara membuat inokulen dari buah maupun tempe,

Selanjutnya menyiapkan alat komposter, masukan kompos yang sudah jadi dicampur serbuk gergaji ke dalam komposter dengan ketebalan 15 cm, kemudian masukan sampah organic , semprotkan inokulen EM 4, dan diaduk-aduk lalu ditutup. Setelah empat minggu kompos bisa dipanen.

 

 

b.      Pembuatan kompos dengan teknologi vermicomposting

Cacing tanah tipe epigeik, misalnya Pheretima sp atau Lumbricus rubellus dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi sampah organic dengan  cara sebagai berikut; menyiapkan sampah organic dan kotoran sapi atau kambing, dan mencampurnya dengan merata. Setelah bercampur kemudian masukan ke dalam kantong plastic dan ikat dengan rapat, tujuannya untuk difermentasi selama satu minggu. Setelah difermentasi masukan campuran sampah orgaik dan kotoran sapi atau kambing tadi ke dalam bak atau ember dengan kedalaman 20 cm, kemudian masukan cacing tanah ke dalamnya, jika cacing tanah langsung masuk kedalam , maka media tersebut cocok. setelah 4 minggu maka sampah organic akan hancur dan dihasilkan kompos yang disebut kascing. Selain dihasilkan kascing, dihasilkan juga cacing tanah yang jumlahnya bertambah kurang lebih tiga kali lipat. Kascing merupakan kompos organic dengan kualitas yang sangat baik.

 

c.       Pembuatan kompos dengan system biopori

Manfaat biopori selain untuk penyerapan air, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos dari sampah organic. Carannya masukan sampah organic ke dalam biopori dan dipadatkan, dan biarkan selama 4-5 minggu, maka sampah organic akan menjadi kompos dan bisa dipanen dan dimanfaatkan untuk pemupukan.

 

4.       Pembuatan ecobrick sebagai pembelajaran pengelolaan lingkungan di kelas 7

Sampah anorganik berupa plastic dimanfaatkan untuk membuat ecobrick, dengan cara memasukan sampah plastic yang sudah dibersihkan ke dalam botol minuman mineral dan dipadatkan. Setelah diperoleh beberapa botol ecobrick dapat dibuat  menjadi tempat duduk dengan cara menyatukan beberapa ecobrick dengan lem , atau untuk penyekat ruang.

 

5.       Pembuatan kerajinan dari gelas dan botol plastic bekas minuman mineral sebagai pembelajaran pengelolaan lingkungan di kelas 7

Gelas dan botol plastic bekas minuman mineral dapat dibuat menjadi berbagai macam kerajinan, semua ini tergantung kreatifitas masing-masing peserta didik dengan bimbingan guru prakarya. Misalnya vas bunga, piring, model daun atau bunga, kap lampu dan lain-lain.

 

 

 

ETIKA SENI DAN BUDAYA

Ketersediaan tempat ibadah dengan ruangan terbuka

Tempat ibadah atau mushola di SMPN 2 kokap sangat terawatt dan bersih, terbukti berhasil meraih juara ke dua lomba kebersihan dan kemakmuran musholla tingkat propinsi pada tahu 2013 dan pada tahun 2016.

Ruang terbuka hijau sangat lebih dari cukup, karena luas lahan 18.000 m2 dari total luar area SMPN 2 Kokap, sekitar 10.000 m2 dimanfaatkan untuk taman, lapangan, dan kebun, bumi perkemahan. Tentunya ditanami berbagai macam tanaman yang terdiri tanaman hias, rerumputan, tanaman buah, tanaman keras dan tanaman obat.

 

 

 

Peraturan lingkungan sekolah bebas asap rokok dan narkoba

 

Disamping SMPN2 Kokap sebagai kawasan bebas asap rokok, SMP N 2 Kokap juga sekolah Bebas Narkoba, Pada tahun 2015 SMPN 2 kokap juara satu lomba sekolah bebas narkoba

 

 

 

 

 

kegiatan lingkungan dengan melibatkan masyarakat

Kerja bakti , di dusun soro pati, akibat terjadinya tanahan longsor

 

 

Kerja bakti kebersihan lungkungan waduk sermo

Kerja bakti kebersihan lingkungan balai desa Hargotirto

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 kuisioner penanganan sampah

Nama Sekolah:

Tanggal :

SiswaYang Terlibat :

Pertanyaan 1:

Apakah sekolah mempunyai kebijakan yang jelas terkait sampah?

Pertanyaan 6

Apakah sudah ada survei sampah di sekitar lingkungan sekolah?

     Ya

 

          Tidak

 

 

      Ya

 

       Tidak

 

 

Komentar :

 

Komentar :

Pertanyaan 2

Apakah sudah dilakukan?

Pertanyaan 7

Apakah  letak tempat sampah sudah pada tempat yang tepat?

     Ya

 

          Tidak

 

 

      Ya

 

       Tidak

 

 

Komentar :

Komentar :

Pertanyaan 3 :

Jika tidak, apakah sekolah melakukan kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut?

Pertanyaan 8

Apakah pernah dilakukan pengamatan terhadap siswa untuk menentukan jenis sampah yang terdapat disekitarnya?

     Ya

 

          Tidak

 

 

      Ya

 

       Tidak

 

 

Komentar :

Komentar :

Pertanyaan 4

Apakah jumlah tempat sampah mencukupi dilingkungan sekolah?

Pertanyaan 9

Apakah sekolah menerapkan pemberian penghargaan atau sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan?

     Ya

 

          Tidak

 

 

      Ya

 

       Tidak

 

 

Komentar :

Komentar :

Pertanyaan 5

Apakah tempat sampah sudah terpilah antara  organik dan non organik ?

Pertanyaan 10

Apakah sekolah terlibat dalam kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan sekitar?

     Ya

 

          Tidak

 

 

      Ya

 

       Tidak

 

 

Komentar :

Komentar :

 

Hal-hal positif yang ada di sekolah dan  membuat kami senang.

 

Hal-hal yang membutuhkan aksi lingkungan

 

 

 

HASIL OBSERVASI GURU, TATA USAHA, KOMITE, DAN SISWA  SMP N 2 KOKAP

Data Quisoner  siswa Penanganan Sampah

 

Pertanyaan

ya

tdk

 Jml

 

 

 

 

 

1

271

9

 280

 

 

 

 

 

2

269

11

 280

 

 

 

 

 

3

274

6

 280

 

 

 

 

 

4

276

4

 280

 

 

 

 

 

5

273

7

 280

 

 

 

 

 

6

276

4

 280

 

 

 

 

 

7

274

6

 280

 

 

 

 

 

8

277

3

 280

 

 

 

 

 

9

276

4

 280

 

 

 

 

 

10

277

3

 280

 

 

 

 

 

 

 1 Apakah sekolah mempunyai kebijakan yang jelas terkait sampah              

2 Apakah sudah dilakukan?                                                                

3 Apakah sekolah sudah melakukan untuk menyelesaikan isue  tsb?            

4 Apakah jumlah tempat sampah mencukupi ?                                                         

5 Apakah tempat sampah sudah terpilah?                                                     

6 Apakah ada survey sampah di lingkungan ?                                                

7 Apakah tempat sampah sudah  pada tempatnya?                                      

8 Apakah siswa sudah tahu tentang jenis sampah?                                                   

9 Apakah sudah ada reward dan sanksi pada kelas yang bersih atau sebaliknya?

10 Apakah sekolah sudah  melaksanakan aksi pungut sampah dilingkungan ?           

 

Kesimpulan                                                                                         

Bahwa kebijakan sekolah  mengenai penangan sampah sangat positif untuk mengubah prilaku siswa dalam pengeloaan sampah

Tidak Lanjut, mengimplemenatsikan  PLH dalam proses pembelajaran                                                          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer